This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 08 Juni 2014

Penggolongan Ras Penduduk Asia

Penduduk Asia merupakan penduduk terbanyak di dunia, melebihi jumlah penduduk di lima benua lainnya. Berdasarkan pembagian ras menurut A. L. Kroeber, penduduk Asia terbagi menjadi:
a.      Ras Mongoloid
Ras ini menempati wilayah Asia Timur, Asia Tenggara, kaki Pegunungan Himalaya bagian selatan dan sebagian Siberia. Bahkan ada pula sub-ras American Mongolid yang menempati benua Amerika.
      ·         Asiatic Mongoloid
Sub-ras ini merupakan induk dari seluruh golongan Mongoloid. Sub-ras ini memiliki ciri-ciri fisik seperti berambut hitam lurus, bermata sipit dan berkulit putih kekuningan. Sub-ras ini merupakan induk dari sub-ras Malayan Mongoloid dan American Mongoloid di Amerika.Persebarannya meliputi Jepang, Korea Selatan, Korea Utara, Mongolia, Siberia bagian Timur, Republik Rakyat Cina, Tibet, Nepal, Bhutan, Taiwan, Hong Kong, Macau, Myanmar, Thailand, Laos, Kamboja dan Vietnam.
      ·         Malayan Mongoloid
Sub-ras ini memiliki ciri-ciri fisik seperti berambut hitam lurus hingga bergelombang, bermata besar dan berkulit kuning langsat hingga kecoklatan. Persebarannya meliputi Malaysia, Singapura, Indonesia, Brunei Darussalam dan Filipina.
Konsep subras Malay (Malay: Bangsa Melayu) diusulkan oleh seorang peneliti berkebangsaan Jerman, Johann Friedrich Blumenbach (1752–1840), dan digolongkan sebagai ras berkulit coklat. Sejak Blumenbach, banyak para ahli antropologi menolak teori lima ras-nya, menyebutkan kompleksitas yang amat besar dari penggolongan ras. Konsep ‘Melayu’ berbeda dengan etnis Melayu yang terpusat di sekitar Semenanjung Malaysia, dan beberapa bagian Pulau Sumatera di Indonesia.
b.      Ras Kaukasoid
Ras ini memiiki ciri-ciri fisik seperti berkulit putih dan berbadan tinggi. Ras ini hampir menyerupai ras Europoid di Eropa namun  hal yang memberikan perbedaan di antara dua jenis ras ini adalah warna rambutnya. Ras Kaukasoid memiliki rambut hitam (atau cokelat kehitaman) bergelombang sementara ras Europoid memiliki warna rambut pirang. Seperti halnya dengan ras Mongoloid, ras Kaukasoid juga memiliki beberapa subras, seperti subras Arya, Bedoins (Arab), Baltik Timur, Nordik, Alpen, Dinarik, Mediterania, Turanid dan Afghan (Iranid). Namun hanya subras Bedoins (Arab), Mediterania, Turanid dan Afghan (Iranid) yang berada di Asia.
·         Bedoins (Arab)
Subras Arab (juga disebut sebagai subras Oriental) adalah istilah khusus untuk jenis sub-morfologis dari subras Mediterania yang digunakan dalam antropologi fisik sejarah. Subras Arab dibedakan dari ras Mediterania Barat oleh karena beberapa sifat karakteristik wajah. Subras Arab mendiami kawasan Semenanjung Arab, seperti Arab Saudi, Yaman, Oman, Persatuan Emirat Arab, Qatar, Bahrain dan Kuwait. Bahkan subras ini berbaur dengan subras Kaukasus lainnya di luar Semenanjung Arab, seperti di Iran, Irak, Suriah, Turki dan Libanon.
·         Mediterania
Ras Mediterania merupakan ras yang menyebar di kawasan pesisir Laut Mediterania. Di Asia, ras ini menyebar di Turki, Siprus, Suriah, Lebanon, Israel dan Palestina. Ciri-ciri fisik ras ini adalah berambut coklat tua hingga hitam, bentuk kepala cenderung lonjong, mata berwarna coklat gelap dan berperawakan menengah.
Subras Mediterania merupakan satu dari tiga subkategori ras Kaukasia (Kaukasoid), dua lainnya adalah Nordik dan Alpin. Masyarakat Eropa dibagi oleh para ahli antropologi pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, diikuti oleh publikasi buku William Z. Ripley, The Races of Europe (1899).
Subras Mediterania diperkirakan menyebar di Eropa Selatan, beberapa bagian di Eropa Timur, sebagian besar Afrika Utara, Afrika timur laut, Asia Barat dan beberapa bagian Asia Selatan, dan juga menyebar ke bagian Irlandia barat daya dan Inggris barat, dan berciri berperawakan menengah hingga kecil, berhidung bengkok, berambut gelap, bermata gelap dan berwarna kulit seperti zaitun.
·         Turanid
Subras Turanid adalah sebuah istilah kuno pada masa kini, yang pada awalnya dimaksudkan untuk menutupi penduduk Asia Tengah yang berkaitan dengan penyebaran bahasa-bahasa Turanian, yang merupakan penyatuan keluarga Uralik dan Altaik (karena itu juga disebut “subras Ural–Altaik“), dalam genetika manusia, antropologi jasmani dan  dalam penelitian rasial.
Penggunaan terakhir menunjukkan adanya suatu jenis subras Turanid atau ‘ras kecil’, subras dari ras Europid dengan pencampuran Mongoloid, terletak pada perbatasan wilayah penyebaran ‘ras besar’ Mongolid dan Europid. Pemikiran atau gambaran tentang subras Turanid memainkan beberapa peranan penting dalam Pan-Turkisme atau ‘Turanisme’ pada akhir abad 19 hingga abad 20. Sebuah “Ras Turki” diusulkan sebagai sebuah subras dari ras Europid dalam literatur Eropa. Lalu literatur ini terserap oleh tokoh-tokoh terkemuka Ottoman, dan bahkan sebagian diterjemahkan kedalam bahasa Turki Ottoman, menambahkan pemikiran dasar tentang ke-Turki-an (Türklük), sebuah kehormatan yang ada untuk dilindungi dibawah hukum Turki hingga  direvisinya Article 301 (Turkish Penal Code) pada April 2008.
Berbagai buku-buku sumber yang sangat berpengaruh adalah Histoire Générale des Huns, des Turcs, des Mongoles, et autres Tartares Occidenteaux (1756–1758) oleh Joseph de Guignes (seorang ahli ilmu oriental dan juga ahli kebudayaan Cina yang berkebangsaan Prancis, 1721–1800), dan Sketches of Central Asia (1867) oleh Ármin Vámbéry (seorang ahli studi Oriental dan juga seorang penjelajah berkebangsaan Hongaria, 1832–1913), yang menyatakan bahwa asal-usul kelompok-kelompok masyarakat Turki sebagai milik dari sebuah ras, namun dibagi berdasarkan pada  ciri fisik dan adat istiadat, dan l’histoire de l’Asie (1896) oleh Léon Cahun (seorang penulis, penjelajah dan juga ahli ilmu oriental berkebangsaan Prancis, 1841–1900), yang menekankan peran Turki dalam “membawa peradaban ke Eropa“, sebagai sebuah bagian dari “subras Turanid” yang termasuk kedalam golongan orang berbahasa Uralilk dan Altaik. Ada pula sebuah ideologi Turanisme Hongaria (Hungarian Turanism) dalam Hungarian fascism.
Ras Turanid tersebar di Asia Tengah, yang meliputi Kazakhstan, Turkmenistan, Uzbekistan, Kirgizstan dan Tajikistan. Juga tersebar di beberapa tempat lainnya seperti Turki, Iran, dsb.
·         Armenoid
Subras Armenoid atau Assyroid dalam antropologi jasmani adalah sebuah subtype dari ras Kaukasia (Kaukasoid). Carleton S. Coon menulis “jenis ras dalam pertanyaan sangat mirip dengan ras Dinarik; perbedaannya hanyalah Armenoid memiliki pigmentasi yang sedikit lebih gelap, kemungkinan besar disebabkan oleh pencampuran ras dengan subras Mediterania (yang memiliki kulit zaitun) dan subras Alpine (yang memiliki kulit coklat). Ia menggambarkan Armenoid sebagai suatu sub-ras dari ras Kaukasoid.”

Armenoid dapat ditemukan di seluruh daratan Eurasia. Namun terkonsentrasi sebagian besar di kawasan Asia Kecil. Dikenal sebagai subras Kaukasia yang ‘sesungguhnya’, Armenoid secara keseluruhan bertubuh tinggi, umumnya berambut coklat tua atau hitam, sedikit berkulit gelap, bermata bundar besar yang umumnya berwarna hitam; Hanya sedikit dari orang-orang bersubras Armenoid yang berambut pirang dan memiliki mata berawarna hazel, hijau atau biru. Tipe subras ini dipercaya menjadi segolongan masyarakat yang sudah biasa dan umum di antara orang Armenia, Asiria, dan Georgia. It was also an element di Eropa Selatan. Armenoid juga diidentifikasi sebagai tipe yang dominan dalam berbagai kelompok masyarakat asli Semitik Suriah dan Mesopotamia: orang Amori Kuno, orang Asyur dan orang Khaldea, agama yang minoritas di Lebanon dan Suriah, dan wilayah pegunungan orang Lebanon dan orang Suriah yang telah diidentifikasi sebagai tipe Armenoid. Ras ini tersebar di Armenia, Suriah, Lebanon, Irak, Turki, Georgia dan Azerbaijan.

Renato Biasutti (ahli geografi berkebangsaan Italia) menggambarkan subras Armenoid memiliki: “Kulit putih-buram, berambut dan bermata coklat, abundant pilosity; berperawakan sedang (166), bertubuh tegap; kepala lebar dengan tengkuk bundar(87); very long face, straight dan berhidung kecil (57) dengan high bridge; bibir tipis, narrow eye opening.”
It has long been believed by physical anthropologists that the quintessence of Near Eastern brachycephaly is to be found in the Armenians; the racial term Armenoid being named for them. The Armenians have long been established in the territory which is now only partly theirs; they had, before the arrival of the Turks, a powerful kingdom, which covered most of the territory between the Gulf of Alexandretta and the Caucasus
·         Alpen
Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20, banyak para ahli antropologi Barat menggolongkan manusia kedalam beberapa jenis ras dan subras. Oleh karenanya, nama Alpen diberikan untuk sebuah tipe fisik ras Kaukasia yang paling mendominasi Eropa Timur, Eropa Tengah dan beberapa bagian di Asia Tengah dan Asia Barat, yang sedikit lebih pendek, berbahu lebih kecil dan berkulit lebih gelap daripada mereka yang digolongkan ke dalam Nordik dan berambut chestnut terang. Contoh ini untuk pertama kalinya didefinisikan secara jelas dalam buku William Z. Ripley, The Races of Europe (1899), yang mengusulkan tiga kategori golongan orang Eropa: Teutonik (yang kemudian disebut Nordik), Mediterania dan Alpen. Kemudian contoh ini dipopulerkan Madison Grant. Subras Alpen dianggap sebagai sebauh cabang dari ras Kaukasia-Balkan pada masa antropologi Soviet.

Subras Alpen yang bersifat khusus dan tersendiri pernah diusulkan oleh para penulis terdahulu, terutama Vacher de Lapouge (seorang ahli antropologi dan ahli teori eugenika dan Rasialisme berkebangsaan Prancis), namun Ripley yang mendorongnya kepada satu di antara divisi-divisi utama. Ripley juga berpendapat bahwa subras Alpen berasal dari Asia, dan menyebar ke barat bersama dengan munculnya pertanian serta pengembangannya, yang mereka ingin kembangkan di Eropa.

Contoh ini diulang kembali dalam buku Madison Grant, The Passing of the Great Race (1916), dimana subras Alpen digambarkan sebagai ras yang yang paling banyak di Eropa dan Asia Barat. Di Asia Barat, subras ini menempati wilayah Turki, Suriah, Iran, Azerbaijan, Georgia dan Armenia, bersama ras lainnya.

·         Afghan (Iranid)
Ras Iranid (juga disebut Ras Irano-Afghan atau Iranian) adalah sebuah istilah yang digunakan dalam penelitian ras untuk penduduk pribumi di Daratan Tinggi Iran (daerah sekitar Iran, Azerbaijan timur, Turkmenistan selatan, Afghanistan barat dan Pakistan barat). Ras Iranid digolongkan sebagai bagian dari Ras Kaukasia (Kaukasoid), dan terkait dengan subras Nordik atau subras Mediterania, tergantung oleh the authority consulted.
Carleton S. Coon (seorang ahli antropologi jasmani berkebangsaan Amerika Serikat) dalam bukunya, The Races of Europe, menggolongkan subras Indo-Afghan atau Irano-Afghan sebagai bagian dari ras Nordik, menggambarkan mereka sebagai orang berwajah lonjong, berkepala tinggi dan berhidung bengkok. Bertil Lundman (seorang ahli antropologi berkebangsaan Swedia) by contrast postulates sebuah subras ‘Iranid’ termasuk dalam ras ‘Mediterania Timur’. Pada tahun 1946, Earnest Hooton (seorang ahli antropologi jasmani berkebangsaan Amerika Serikat) menggambarkan ‘Subras Daratan Tinggi Iran’ sebagai subras yang berbeda dengan Atlanto-Mediterania,
particularly in its long, high-bridged, and boldly jutting nasal promontory. It has the same huge dolichocephalic head and massive, usually long face.The great nose may be either straight or convex, more often the latter.
Berdasarkan pada Renato Biasutti (seorang ahli geografi berkebangsaan Italia), subras ini digambarkankan seperti:
Brunet-white color, very dark hair and eyes, abundant pilosity; medium stature (165), slim body; very long (74) and high head with prominent occiput; long face; large and high nose with root at the level of the forehead, straight or convex spine, strongly curved nostrils (64); full lips, robust chin.
Pada tahun 1971, John Lawrence Angel (seorang ahli antroplogi biologi berkebangsaan Amerika-Inggris) mengikuti Coon, membahas ‘subras Nordik-Iranian’ dalam pernyataan berikut:
D1 lies between Anglo-Saxon and Keltic area norms, and D2 is the earlier pre-Bronze Age Corded form which Coon identifies. Type D3, lighter and more hawk-nosed, is transitional to the Mediterranean type B4 and to type D4 (Iranian), which is the Proto-Iranian of Vallois, Irano-Afghan of others, and Proto-Nordic of Krogman, and which is more linear and more rugged than D3 and has a more tilted chewing plane, more nasal convexity, and deeper occiput. Type D5 approximates Coon’s Danubian-Halstatt and successor Central European forms.
c.       Ras Australoid
Ras ini memiliki ciri fisik berkulit hitam dan berambut keriting. Namun di beberapa kelompok suku dalam ras ini memiliki kulit putih dan berambut lurus. Ras ini tersebar di India bagian selatan, Sri Lanka, Filipina dan Malaysia sebagai ras minoritas. Namun ras ini menjadi mayoritas di Timor Leste. Juga beberapa di antaranya berada di kepulauan Melanesia dan Australia.

Ras Australoid merupakan sebuah penggolongan ras secara meluas. Konsepnya berasal dari sebuah metode tipologi penggolongan ras. Ras ini digambarkan berkulit gelap dengan rambut bergelombang pada ras Veddoid di Asia Selatan dan Aborigin Australia, atau rambut mulai dari lurus hingga keriting pada kelompok-kelompok masyarakat Papua, Melanesia dan Negrito.

Berdasarkan pada model penggolongan ini, orang Australoid tersebar di Indonesia, Malaysia, India, Papua Nugini, Melanesia dan Australia. Pada pertengahan abad ke-20, muncul suatu pendapat yang menyatakan bahwa ras Australoid memiliki hubungan dengan ras proto-Kaukasoid.

Dalam Out of Africa Theory, nenek moyang ras Australoid, ras Proto-Australoid diperkirakan telah menjadi cabang pertama dari ras Proto-Khoisan yang bermigrasi dari Afrika sekitar 60.000 SM, bermigrasi di sepanjang paparan benua pantai utara Samudera Hindia yang terendam pada masa kini dan mencapai Australia sekitar tahun 50.000 SM.

d.      Ras Lainnya yang Tidak Dapat Digolongkan Kedalam Ras Lain
Ras Veddoid di pedalaman Sri Lanka dan Sulawesi Selatan merupakan ras yang tidak dapat digolongkan kedalam kelompok ras lainnya. Hal ini dikarenakan bentuk fisik yang berbeda dengan ras yang lainnya. Ras lainnya yang sulit digolongkan adalah ras Ainu di Jepang dan Pulau Sakhalin, Siberia.

Ternyata Ras Indonesia Adalah Yang Sempurna

Ras Indonesia kami menyebutnya dengan demikian. Ras ini terdiri dari seluruh suku yang ada di Indonesia seperti Jawa, Sunda, Minang, Melayu, Dayak, Bugis, Bali, Sasak, Papua dan sebagainya. Seluruh suku ini rata-rata memiliki persamaan fisik yaitu kulit sawo matang, ukuran tubuh kecil, hidung kecil dan rambut hitam.
Umumnya orang Indonesia menganggap orang asing yang putih, tinggi, langsing, hidung mancung, bibir tipis, dan rambut pirang lebih cantik atau tampan. Kita harus mulai belajar memahami cantik dari berbagai sudut pandang. 
Ternyata Ras Indonesia Adalah Yang Sempurna
Ternyata beberapa orang Indonesia yang di Indonesia dianggap biasa aja, menurut pandangan orang negara lain malah dianggap cantik. Begitu juga sebaliknya, yang di Indonesia dianggap cantik, belum tentu cantik di mata orang asing. Sebenarnya orang berpredikat tampan-cantik itu berkulit coklat, hidung kecil, mata hitam, rambut hitam. Ciri fisik itu dimiliki ras Indonesia.

Warna Kulit orang Indonesia lebih sexy.
Kulit coklat dan kuning langsat merupakan warna kulit yang khas dari ras kita sendiri dan sangat mencerminkan Indonesia. Di Eropa dan Amerika Kulit yang coklat dianggap lebih sexy. Di Eropa dan Amerika banyak orang yang sengaja membuat kulitnya coklat dengan pergi berjemur. Di AS-Eropa banyak salon pencokelat kulit. Menurut wikipedia ada 30 Juta wanita kulit putih AS pelanggan 50 Ribu salon pencokelat kulit dengan nilai pasar Rp. 50 Trilliun setahun.

Kita sebagai ras Indonesia, tercipta dengan pigmen kulit dominan yaitu pigmen eumelanin (pigmen yang menyebabkan kulit coklat sampai hitam) dan pigmen karoten (penyebab warna kuning), makanya sebagian besar orang-orang Indonesia mempunyai kulit sawo matang dan kuning langsat. Orang Indonesia yang paling putih berwarna kuning langsat lebih indah dari kulit orang Eropa yang pucat kemerahan. Yang paling hitamnya tidak kalah manis, orang Ambon, Flores dan Papua memiliki warna kulit lebih coklat tapi tidak sehitam orang Afrika. Warna coklatnya pas. Warna cokelat-hitam terlihat lebih menggemaskan dan manis daripada warna putih. Kulit coklat memang lebih keren, seksi, dan eksotis. Di Amerika Serikat orang berkulit cokelat dianggap tampan dan disukai mahasiswi kulit putih AS.
Kelebihan lainnya dari kulit kita yaitu lebih tahan radiasi ultraviolet. Dalam tubuh kita ada zat yang bernama melanin yang membuat kulit kita berwarna kecoklatan. Melanin mempunyai fungsi utama yaitu melindungi epidermis dan dermis dari bahaya radiasi ultraviolet.

MISS World 2009, Kalane Aldortno kelahiran Gibraltar, daerah di Eropa barat daya dekat perairan Spanyol, memuji perempuan Indonesia yang punya Jenis dan warna kulit yang Indah. Dia begitu menyukai perempuan Indonesia yang punya banyak warna kulit. Karena, di tempat kelahirannya hampir semua perempuan kulitnya berwana gelap dan kecokelatan. "Di negara saya mungkin warna kulit seperti Ini lebih dikenal sebagai mediteranian. Jadi, waktu melihat kulit perempuan Indonesia yang berbagai Jenis dan warnanya, ada yang putih, kuning, kecokelatan. dan gelap, saya Jadi agak Iri. Apalagi, semua terlihat mulus dan seperti bersinar," ucap Kalane saat ditemui di sela-sela kunjungannya pada acara pemilihan Miss Indonesia 2010 di sebuah pusat perbelanjaan di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Hidung kecil lebih manis.
Bangsa Indonesia rata-rata memiliki hidung yang kecil. Kalau mancung juga mancung yang indah tidak terlalu besar. Bangsa lain seperti Eropa dan Iran hidung yang sangat mancung dan panjang, bahkan ada yang melakukan bedah plastik untuk "dipotong dan dipendekkan hidungnya. Hidung Indonesia yang mancung kecil dipandang sebagai hidung yang sempurna. Orang Indonesia yang berhidung pesek pun sebenarnya membuat wajah menjadi lebih manis.

Pada film-film futuristrik sering digambarkan alien yang telah berevolusi sempurna. Digambarkan alien itu memiliki Hidung yang begitu kecil dan pesek malah bisa dibilang hidungnya hanya lubang kecil saja, mungkin pada masa depan kandungan oksigen di udara sangat tipis. Dengan hidung kecil juga manusia telah dipersiapkan untuk menghadapi polusi udara. Bisa dibayangkan, betapa susahnya kita memakai masker di tengah polusi udara andaikata hidung kita semancung hidung gajah.

Keuntungan lainnya dari berhidung kecil yaitu daya jangkau penglihatan orang berhidung pesek lebih luas daripada yang berhidung mancung karena tidak menghalangi pandangan mata. Hidung yang terlalu mancung dapat mengganggu penglihatan pandangan mata karena terhalang hidungnya yang mancung.

Orang Indonesia tampak lebih awet muda.
Dibandingkan dengan individu pada usia yang sama dari etnis kulit putih (Kaukasia), Afrika, latin dan Arab, maka kita bangsa Indonesia diberkahi Tuhan dengan keistimewaan lebih tampak awet muda. Kulit orang Indonesia relatif lebih tebal dan komposisi serat-serat kolagennya jauh lebih kaya. Oleh karena itu, kerutan-kerutan dan kekenduran kulit yang terjadi akan jauh lebih ringan dibandingkan etnis kulit putih. Proses penuaan ditandai dengan penurunan elastisitas serabut-serabut kolagen; pada etnis kulit putih dengan komposisi serat kolagen yang lebih sedikit maka akan terlihat lebih cepat tua daripada orang Indonesia.

Orang Indonesia cenderung tampak muda daripada usia yang sesungguhnya. Orang Indonesia bisa lebih tampak lebih muda 5 s.d 10 tahun dibandingkan etnis Eropa, Arab ataupun Afrika. Orang Indonesia yang berumur 30 tahun, di eropa bisa dikira masih berumur 20 tahunan..

Tubuh lebih kecil lebih canggih.
Biasanya orang menganggap postur tubuh yang lebih tinggi dan besar, dalam evolusi ditafsirkan sebagai sinyal dari sumber genetika yang lebih berkualitas. Juga orang yang lebih jangkung, ditafsirkan memiliki kualitas kesehatan lebih baik. Padahal kita tahu bahwa sebenarnya alat yang canggih biasanya lebih kecil, lebih ringan dan hemat tempat.

Ras yang lebih besar dan kuat belum tentu berevolusi lebih baik. Buktinya gajah lebih kuat dan besar dibandingkan manusia tapi apakah gajah lebih sempurna dari manusia. Di masa lalu bumi dipenuhi oleh makhluk-makhluk bertubuh besar seperti dinosaurus. Di masa kini banyak makhluk yang bertubuh lebih kecil dibandingkan zaman dulu sehingga membuat persediaan makanan di dunia tetap cukup. Makhluk yang bertubuh kecil lebih cocok untuk hidup di masa depan.

Ras Indonesia memproduksi lebih sedikit bau badan.
Kelompok-kelompok etnis yang berbeda memiliki karakteristik bau tubuh yang berbeda. Keringat berlebih adalah masalah yang lebih banyak dihadapi oleh orang kaukasian dan afrikan, yang memiliki lebih banyak kantung rambut (tempat dimana apocrine berasal). Sedangkan orang Indonesia cenderung memiliki lebih sedikit kelenjar apocrine, itulah sebabnya orang eropa dan afrika lebih cenderung bau. Orang kulit Putih cenderung lebih bau seperti keju. Orang kulit hitam memiliki aroma cocoa butter. Orang India juga memiliki ciri bau yang khas. Orang-orang asing memiliki kecenderungan bau badan yang lebih tinggi. Tidak aneh kalau minyak wangi dan deodoran sangat laku di luar negeri. Orang Indonesia sedikit lebih wangi kecuali orang yang jarang mandi dan punya masalah bau badan tentunya.

Orang Indonesia tidak kalah cerdas
Soal kecerdasan tentunya orang Indonesia tidak kalah. Orang-orang cerdas di Indonesia sebenarnya banyak. Banyak ilmuwan Indonesia yang berprestasi di luar negeri. Ada yang bekerja di perusahaan multi nasional berkedudukan di luar negeri, lembaga riset negara asing, dan bahkan menjadi dekan di sebuah universitas Jepang.
Dengan pendidikan yang lebih baik maka bukan tidak mungkin akan banyak tercipta makhluk cerdas yang berasal dari Indonesia.

Lantas mengapa kita masih tertinggal jauh dari kebanyakan negara-negara lain?
Indonesia tentunya saat ini sedang berkembang. Kurangnya rasa percaya diri dan kurangnya kerja keras serta para pemimpin bangsa ini yang kurang pandai dan kurang punya kebanggaan terhadap bangsa ini menyebabkan bangsa kita masih tertinggal. Tentunya nanti kita harapkan di bawah kepemimpinan yang tepat, Indonesia akan maju dengan sangat pesat melebihi bangsa-bangsa lainnya.

Kita juga harus mengembangkan diri kita sendiri. Ras Indonesia tentunya harus dikembangkan lagi supaya lebih sempurna dengan pemahaman Agama untuk lebih meningkatkan moral spiritual, pendidikan yang lebih baik untuk meningkatkan pengetahuan serta Olahraga dan makanan bergizi untuk meningkatkan kemampuan fisik.

Sebenarnya masing-masing ras memiliki kelebihan masing-masing. Bangsa Indonesia juga memiliki kelebihan dari bangsa lain. Kita harus bersyukur dengan apa yang diberikan Tuhan pada kita. Bangsa Indonesia bisa jadi merupakan manusia yang telah berevolusi sempurna dengan fisik yang disiapkan untuk keadaan alam di masa depan

Daftar Pangkat Clan Point Blank - PB

Bermain bersama satu clan dalam permainan Point Blank sangatlah menyenangkan. Apalagi berperang melawan clan lain dalam Clan War. Ternyata pangkat juga diberlakukan untuk clan, tidak hanya untuk pemain saja. Perlu diketahui pangkat dan kesatuan dari clan musuh, karena hal tersebut bisa dijadikan sebagai nilai perbandingan. Semakin tinggi pangkat suatu clan berarti memiliki jam terbang yang cukup banyak dalam Clan War. Misalnya suatu clan memiliki pengalaman atau experience sebanyak 38.000 dan beranggotakan 15 member, maka informasi Pangkat dan Kesatuannya adalah Trainee Platoon.

Berikut adalah 2 tabel daftar, daftar pangkat clan dan daftar kesatuannya:

Pangkat Clan


PangkatNeed Exp
Newbie24.000
Trainee Grade 140.000
Trainee Grade 248.000
Novice Grade 156.000
Novice Grade 272.000
Support Grade 180.000
Support Grade 2120.000
Support Grade 3160.000
Excellent Grade 1120.000
Excellent Grade 2160.000
Excellent Grade 3200.000
Blackfoot Grade 1240.000
Blackfoot Grade 2280.000
Blackfoot Grade 3320.000
Blackfoot Grade 4360.000
Spearhead Grade 1400.000
Spearhead Grade 2440.000
Spearhead Grade 3480.000
Spearhead Grade 4560.000
Assaulter Grade 1640.000
Assaulter Grade 2720.000
Assaulter Grade 3800.000
Assaulter Grade 4880.000
Assaulter Grade 5960.000
Battletank Grade 11.120.000
Battletank Grade 21.200.000
Battletank Grade 31.280.000
Battletank Grade 41.440.000
Battletank Grade 51.600.000
Headhunter Grade 11.840.000
Headhunter Grade 21.920.000
Headhunter Grade 32.560.000
Headhunter Grade 42.880.000
Headhunter Grade 53.200.000
Commando Grade 13.520.000
Commando Grade 23.840.000
Commando Grade 34.160.000
Commando Grade 44.480.000
Commando Grade 54.800.000
Special Grade 15.120.000
Special Grade 25.440.000
Special Grade 36.080.000
Gunnery Grade 17.200.000
Gunnery Grade 29.200.000

Kesatuan Militer Clan 

KesatuanJumlah Anggota
Squad <11 Member
Platoon11-30 Member
Company 31-50 Member
Battalion 51-100 Member
Regiment 101-150 Member
Brigade 151-200 Member
Division 201-250 Member
Corps >250 Member

Daftar Hadiah / Reward Kenaikan Pangkat PB

Pemain atau Trooper Point Blank (PB) akan mendapatkan kenaikan pangkat yang lebih tinggi ketika sudah mencapai batas maksimal experience atau pengalaman dari pangkat sebelumnya. Selain mempunyai pangkat yang lebih besar, para trooper juga diberi beberapa bonus, hadiah atau reward. Terdapat 3 pangkat yang tidak mendapatkan hadiah saat mendapatkan kenaikan pangkat, yaitu Lt. General, General, dan Commander. Berikut ini adalah daftar hadiah atau reward yang pasti akan diperoleh dari kenaikan pangkat:


-PangkatHadiah
Point BlankTraineeMain: AK-47
Secondary: K-5
Melee: M-7
Explosive: K400
Special: Smoke
Character: Acid Pol, Red Bulls
Headgear: Default Headgear 25000 Point
Point BlankSenior Trainee2.000 Point
Point BlankPrivate3.200 Point
Point BlankCorporal4.000 Point
Point BlankSergeant5.000 Point
Point BlankStaff Sgt. Grade 18.000 Point
Point BlankStaff Sgt. Grade 2ViewOtherUserInfo 1EA
Point BlankStaff Sgt. Grade 3Short Respawn 50% 1D
Point BlankSgt. 1st Class Grade 1 10.000 Point
Point BlankSgt. 1st Class Grade 2Free Move (Period) 1D
Point BlankSgt. 1st Class Grade 3Double Grenade 1D
Point BlankSgt. 1st Class Grade 4Exp 150% 1D
Point BlankMaster Sgt. Grade 112.000 Point
Point BlankMaster Sgt. Grade 2C4 Speed Kit 1D
Point BlankMaster Sgt. Grade 3Hollow Point Ammo
Point BlankMaster Sgt. Grade 4Short Respawn 100% 1D
Point BlankMaster Sgt. Grade 5Weapon Crate (Blue) 1EA
Point Blank2nd Lt. Grade 114.000 Point
Point Blank2nd Lt. Grade 2Iron Mask
Point Blank2nd Lt. Grade 3Exp 200%
Point Blank2nd Lt. Grade 4Weapon Crate (Yellow) 1EA
Point Blank1st Lt. Grade 116.000 Point
Point Blank1st Lt. Grade 2Reinforced D-Fox
Point Blank1st Lt. Grade 3Ammo Up 1D
Point Blank1st Lt. Grade 4Mega HP 5% 1D
Point Blank1st Lt. Grade 5M4 Supply Kit
Point BlankCapt. Grade 118.000 Point
Point BlankCapt. Grade 2Reinforced Leopard
Point BlankCapt. Grade 3Reinforced Headger Plus
Point BlankCapt. Grade 4Increase Invincible Time 1D
Point BlankCapt. Grade 5R.M Supply Kit 3D
Point BlankMajor Grade 120.000 Point
Point BlankMajor Grade 2Reinforced Viper Red
Point BlankMajor Grade 3Death Mask
Point BlankMajor Grade 4Hollow Point Ammo Plus 1D
Point BlankMajor Grade 5RagingBull454 SupplyKit 3D
Point BlankLt. Col. Grade 122.000 Point
Point BlankLt. Col. Grade 2Quick Reload 1D
Point BlankLt. Col. Grade 3Hide Reinforced 1D
Point BlankLt. Col. Grade 4Mega HP 10% 1D
Point BlankLt. Col. Grade 5Dual Uzi Supply Kit 1EA
Point BlankCol. Grade 124.000 Point
Point BlankCol. Grade 2Quick Change 1D
Point BlankCol. Grade 3Full Metal Jacket Ammo 1D
Point BlankCol. Grade 4Metal Bullet Proof Vest 10% 1D
Point BlankCol. Grade 5FAMAS G2 Supply Kit 1D 1EA
Point BlankBrigadier-
Point BlankMajor General-
Point BlankLt. General-
Point BlankGeneral-
Point BlankCommander